MAN BATUBARA Ikuti Kemah Hijau dan Pulang Bawa Piala

            Batubara (Humas) Sebanyak 15 lembaga sekolah madrasah di Kabupaten Batubara dan Asahan mengikuti Kemah Hijau Komunitas Pecinta Lingkungan yang digelar di area MTS Negeri Batubara, Sabtu(07/03) sampai dengan Minggu, (08/03). Madrasah Aliyah Negeri Batubara mengutus sebanyak 7 orang siswa/i dengan 2 guru pendamping dalam acara kemah tersebut.

            Dalam kegiatan kemah tersebut, seluruh siswa/i yang hadir disuguhi mater-materi mengenai teknis pengelolaan bank sampah sebagai upaya pemilahan sampah di sekolah, praktek pengelolaan sampah, dan juga seminar pendidikan dan lingkungan hidup. Tak hanya itu, berbagai macam perlombaan juga menghiasi meriahnya acara tersebut, adapun perlombaan yang diadakan, yaitu: lomba melukis tempat sampah, lomba rangking satu, dan  lomba membuat komik. Pada acara kemah hijau dengan tema “Belajar Bersama Tentang Lingkungan Hidup” tersebut juga sekaligus mengadakan pelantikan kader peduli lingkungan Kabupaten Batubara dan Asahan.

            Pada kesempatan tersebut, siswa/i Madrasah Aliyah Negeri Batubara berhasil mendapatkan juara 1 pada lomba melukis tempat sampah, dan juara 1 dan 2 pada lomba rangking satu. Dikatakan Desi Anita sebagai guru pendamping bahwa, siswa/i MAN Batubara tampak antusias sekali dalam mengikuti perlombaan, “Mereka bekerja sama dengan baik untuk memenangkan perlombaan, terlebih saat melukis tempat sampah, 1 tempat sampah dilukis 7 orang, dan mereka tetap sportif, hasilnya juga alhamdulillah dapat juara 1,” ungkapnya.

            Hal lain dikatakan oleh Adrian, salah satu siswa utusan MAN Batubara yang juga merupakan ketua OSIM MAN Batubara, “Ini pertama kalinya untuk saya, rasanya seru sekali kemah seperti ini, selain mendapatkan pengalaman, disini kita diajarkan banyak hal, wawasan kita dibuka tentang betapa pentingnya menjaga lingkungan hidup. Ini bukan sekadar kemah biasa, kami juga diajarkan mengenai daur ulang kertas menjadi produk, pengolahan plastik menjadi produk bernilai ekonomis, dan daur ulang plastik menjadi media tanam.”