Gelar Acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Ustad : Kita Harus Cinta

Batubara (Humas). Madrasah Aliyah Negeri Batubara gelar acara Maulid Nabi yang merupakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, Selasa (18/10) di Musholla MAN Batubara. Dihadiri oleh seluruh peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidik MAN Batubara, acara tersebut berjalan dengan khitmat dengan penceramah Ust. Drs. H. Abdul Majid Syam.

Maulid Nabi tersebut diawali dengan pembacaan Al-Quran, dilanjutkan dengan kata sambutan Kepala Madrasah yang diwakili oleh WKM Humas MAN Batubara, kemudian hiburan berupa nyanyian islami oleh siswa/i panitia OSIM, lalu dilanjutkan dengan ceramah dan doa oleh ustad penceramah.

Deddy Helmi, S.Ag selaku WKM Humas dalam sambutannya mengatakan bahwa, “Peringatan Maulid Nabi ini kita jadikan sebagai hari mencintai Rasulullah lebih dalam. Kalau kita sudah cinta, kita pasti ingin tau semua tentang beliau. Bagaimana sifat Rasulullah, siapa keturunannya, dan bagaimana kisahnya. Untuk itu, melalu acara ini, kami mengajak seluruh siswa/i yang ada di sini untuk serius mendengarkan apa yang nantinya disampaikan oleh penceramah kita. Ambil segala hikmah dan ilmu yang bermanfaat,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ustad Abdul Majid Syam selaku penceramah mengawali pembukaan ceramahnya dengan mengajak seluruh yang hadir pada acara maulid nabi tersebut untuk bersholawat dan berzikir sebagai bentuk cinta dan bentuk syukur. “Umat yang dirindukan Rasul adalah kita, padahal coba tanyakan kepada diri kita sendiri, sudahkan kita senantiasa mengingatnya? merindukannya? mendoakannya?,” ucap Ustad.

“Ada banyak sekali sifat Rasul yang jika kita ikuti, kita akan selamat dunia dan akhirat. Tapi, apakah sampai detik ini kita sudah melakukannya? Nabi kita tidak pernah mengajarkan hal-hal yang buruk. Nabi Muhammad SAW selalu memberikan contoh teladan yang baik di kehidupan sehari-hari.” lanjutnya.

Kemudian, Ustad Abdul Majid Syam memaparkan sifat-sifat Rasul dan mengajak semuayang berhadir dalam acara tersebut untuk pelan-pelan mulai penasaran, kemudian dilanjutkan dengan jatuh cinta kepada Rasul, lalu mulai mengikuti sifat-sifat Rasul dan meninggalkan perbuatan yang tidak pernah Rasul lakukukan.