Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh siswi Madrasah Aliyah Negeri Batubara dalam ajang bergengsi fashion show daur ulang yang diselenggarakan oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Batubara, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Dalam kompetisi tersebut, Indah yang merupakan tim perwakilan dari MAN Batubara berhasil meraih juara ketiga setelah menampilkan busana kreatif hasil karya kolaborasinya dengan Guru Seni Budaya MAN Batubara Adel Syah Pohan. Busana tersebut diketahui terbuat dari bahan-bahan bekas yang disulap menjadi kostum bernilai seni tinggi.
Acara yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup itu berlangsung di Pantai Sejarah Kabupaten Batubara dan diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai sekolah menengah atas sederajat. Dengan mengusung tema “Jaga dan Pelihara Lingkungan”, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya kalangan pelajar, akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mengelola sampah dengan bijak. Dalam lomba tersebut, tim dari MAN Batubara menampilkan busana unik yang seluruhnya terbuat dari bahan daur ulang, seperti plastik bekas, bungkus makanan, karung goni, kertas majalah, hingga tutup botol. Dengan kreativitas tinggi, bahan-bahan yang kerap dianggap sebagai limbah itu disulap menjadi busana modis dengan sentuhan artistik yang memukau para juri dan penonton.
Kepala MAN Batubara Erwin parlindungan Nst, S.Ag.,MM mengungkapkan rasa bangga dan haru atas prestasi yang diraih oleh siswinya. “Kami sangat bangga atas pencapaian ini, selain menunjukkan bakat dan kreativitas siswa, keikutsertaan mereka juga menjadi wujud nyata kepedulian terhadap isu lingkungan. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi seluruh warga madrasah untuk terus berkarya dan peduli terhadap bumi kita. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Adel Guru Seni Budaya MAN Batubara yang ikut bekerja sama membantu siswi kita untuk tampil memukau dengan kostum daur ulang tersebut,” Kamis (03/07).
Tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, kompetisi ini juga menjadi sarana edukasi bagi para pelajar tentang pentingnya memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Para juri yang berasal dari kalangan desainer dan aktivis lingkungan pun memberikan apresiasi tinggi atas inovasi yang ditunjukkan para peserta. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, dalam sambutannya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan sebagai upaya membangun kesadaran generasi muda terhadap pentingnya menjaga lingkungan. “Anak-anak muda adalah ujung tombak perubahan. Melalui kegiatan kreatif seperti ini, kita bisa membuktikan bahwa peduli lingkungan itu bisa dimulai dari hal-hal sederhana, salah satunya adalah memanfaatkan sampah menjadi karya seni,” ujarnya.
Salah satu anggota tim perwakilan MAN Batubara, Indah, mengaku sangat bersyukur atas pencapaian tersebut. Ia bercerita bahwa persiapan lomba sudah dilakukan jauh-jauh hari, mulai dari pengumpulan bahan, perancangan konsep, hingga proses pembuatan busana yang memakan waktu hingga dua minggu. “Kami bekerja sama dalam tim, saling memberi ide, dan belajar banyak hal baru. Ternyata dari limbah yang tidak terpakai, kita bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi,” tutur Indah. (MI)