Batubara (Humas). Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2025 di MAN Batubara berlangsung lancar dan kondusif. Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari mulai Senin (04/08) ini diikuti oleh puluhan siswa kelas XI yang terpilih sebagai peserta utama. Mereka mengikuti asesmen dalam dua sesi setiap harinya, bertempat di ruang laboratorium komputer madrasah. Kegiatan yang merupakan bagian dari program nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tersebut, bertujuan mengevaluasi mutu pendidikan secara menyeluruh, tidak lagi hanya berdasarkan nilai akademik, tetapi juga kompetensi esensial seperti literasi, numerasi, serta karakter siswa.
Kepala MAN Batubara Erwin Parlindungan Nst, S.Ag.,MM dalam keterangannya menyampaikan bahwa, pihak madrasah telah menyiapkan segala aspek pelaksanaan ANBK dengan matang. “Persiapan sudah kami lakukan sejak pertengahan Juli, mulai dari pembentukan panitia, penunjukan proktor dan teknisi, hingga pelatihan siswa melalui simulasi dan gladi bersih. Kami ingin memastikan bahwa pelaksanaan berjalan lancar tanpa kendala,” ucapnya.
Dalam pelaksanaan hari pertama, sebanyak 45 siswa utama dan 5 siswa cadangan hadir tepat waktu dan langsung diarahkan oleh panitia ke ruang asesmen. Kegiatan diawali dengan login sistem, verifikasi identitas peserta, dan dilanjutkan dengan asesmen literasi selama 90 menit. Sesi kedua dilaksanakan setelah istirahat, dengan materi asesmen karakter dan survei lingkungan belajar.
Koordinator Proktor MAN Batubara Mhd. Ardiyansyah, S.Pd.I menjelaskan bahwa, pelaksanaan sesi pertama berlangsung cukup lancar meskipun sempat terjadi sedikit gangguan jaringan pada salah satu komputer. Namun kendala tersebut segera diatasi oleh tim teknisi tanpa mengganggu jalannya asesmen secara keseluruhan. “Alhamdulillah siswa tenang dan kooperatif. Kami selalu menyiapkan cadangan perangkat dan koneksi internet. Kami juga sudah terbiasa menghadapi situasi seperti ini dari pengalaman ANBK tahun-tahun sebelumnya,” terang Ardi.
Para siswa yang mengikuti ANBK terlihat antusias dan tidak merasa terbebani. Salah seorang peserta mengaku bahwa, soal-soal yang diujikan lebih menekankan pada pemahaman dan nalar dibandingkan hafalan. “Saya justru lebih suka soal seperti ini, karena menantang kita berpikir logis. Kalau sudah pernah latihan, jadi lebih siap,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh WKM Kurikulum Muhammad,S.Ag yang menekankan bahwa, ANBK bukan ujian kelulusan, tetapi alat ukur untuk melihat sejauh mana pendidikan di madrasah telah menyentuh aspek esensial pembelajaran. “Kami akan menjadikan hasil asesmen ini sebagai bahan evaluasi dan pemetaan program pengembangan mutu di tahun berikutnya,” katanya.
Menurut data dari panitia pelaksana, asesmen hari kedua akan memuat soal numerasi serta lanjutan survei karakter. Semua peserta telah dijadwalkan mengikuti asesmen sesuai sesi dan protokol teknis yang berlaku. Pihak madrasah berharap seluruh proses dapat dituntaskan dengan baik dan menjadi cermin bagi pengembangan mutu pendidikan berbasis data. Hingga berita ini diturunkan, pelaksanaan ANBK di MAN Batubara berlangsung tanpa kendala besar. Madrasah pun menyampaikan harapan agar seluruh siswa dapat menyelesaikan asesmen dengan hasil terbaik serta menjadikan ANBK sebagai momen reflektif untuk tumbuh lebih baik, baik secara akademik maupun karakter. (MI)