Batubara (Humas). Kabar gembira kembali mewarnai dunia pendidikan madrasah, khususnya MAN Batubara. Diketahui,sebanyak 10 orang siswa MAN Batubara resmi dinyatakan lolos Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tingkat kabupaten, dan akan melanjutkan perjuangan mereka ke tingkat provinsi. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar dan kerja keras mampu membawa siswa madrasah meraih mimpi besarnya. Seleksi tingkat kabupaten yang telah dilalui bukanlah proses yang mudah. Persaingan ketat, soal-soal dengan tingkat kesulitan tinggi, hingga waktu persiapan yang terbatas menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan dukungan guru pembimbing dan tekad yang kuat, para siswa berhasil menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Kepala MAN Batubara Erwin Parlindungan Nst, S.Ag.,MM dalam sambutannya di depan seluruh siswa saat apel pagi berlangsung, Kamis (18/9) mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian yang diraih oleh para siswa. “Alhamdulillah, 10 siswa kita berhasil lolos. Ini bukan sekadar prestasi, tetapi juga bukti bahwa MAN Batubara mampu bersaing di ajang akademik bergengsi. Semoga di tingkat provinsi nanti mereka bisa tampil lebih percaya diri dan memberikan hasil yang maksimal,” tuturnya dengan penuh rasa bangga. Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari peran besar para guru pembimbing. Dengan penuh kesabaran, mereka membimbing para siswa, memberikan strategi belajar, hingga terus memotivasi agar anak-anak tidak mudah menyerah. Salah seorang guru pembimbing mengungkapkan, “Kami ingin anak-anak tidak hanya sekadar mengejar kemenangan, tapi juga mendapatkan pengalaman berharga. Di sini mereka belajar disiplin, kerja keras, dan mengatur waktu dengan baik.” Sementara itu, bagi para siswa sendiri, lolos ke tingkat provinsi adalah sebuah kebanggaan sekaligus tantangan baru. Indah, salah satu pesert OMI mata pelajaran Geografi yang berhasil meraih juara 1 mengatakan, “Saya tidak menyangka bisa lolos dan mendapatkan juara 1. Rasanya senang sekali, tapi juga deg-degan menghadapi tingkat provinsi. Semoga saya dan teman-teman lainnya bisa memberikan yang terbaik untuk MAN Batubara.” Kini, sepuluh siswa yang lolos tersebut tengah mempersiapkan diri lebih serius. Mereka mengikuti bimbingan tambahan, mengerjakan soal latihan, hingga berdiskusi kelompok. Semangat mereka semakin besar karena mendapat dukungan penuh dari seluruh warga madrasah. Prestasi ini juga menjadi inspirasi bagi siswa lain. Mereka yang belum berkesempatan mengikuti OMI merasa termotivasi untuk belajar lebih giat agar bisa menorehkan prestasi serupa di masa mendatang. Madrasah pun semakin yakin bahwa keberhasilan 10 siswa ini adalah awal dari lahirnya generasi berprestasi berikutnya. Doa dan harapan terbaik kini dipanjatkan agar para siswa mampu memberikan yang terbaik di tingkat provinsi. Semoga usaha, doa, dan dukungan yang mengiringi langkah mereka berbuah manis dengan prestasi yang membanggakan. (MI) Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Dari Madrasah ke Arena Olahraga, MAN Batubara Siap Berlaga di POPDA Tahun 2025
Batubara (Humas). Riuh semangat terasa di lingkungan MAN Batubara ketika kabar gembira datang, sebanyak 70 siswa berbakat terpilih dan dipercaya untuk mewakili madrasah dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Tahun 2025 yang digelar di beberapa lokasi di Kabupaten Batubara. Bagi keluarga besar madrasah, ini bukan sekadar kompetisi, melainkan bukti nyata bahwa potensi siswa MAN Batubara tidak hanya bersinar di bidang akademik, tetapi juga cemerlang di dunia olahraga. POPDA sendiri merupakan ajang olahraga bergengsi yang mempertemukan para pelajar terbaik dari berbagai sekolah dan madrasah. Setiap peserta membawa semangat juang untuk mengharumkan nama lembaga pendidikannya. Keterlibatan siswa MAN Batubara pada POPDA menjadi kebanggaan tersendiri, karena mereka tidak hanya membawa nama baik madrasah, tetapi juga ikut mengharumkan dunia pendidikan Islam dalam kancah olahraga. Para siswa yang mengikuti ajang ini berasal dari berbagai cabang olahraga, mulai dari atletik, tenis meja, takraw, pancake silat, bulu tangkis, dan juga voli. Kepala MAN Batubara Erwin Parlindungan Nst, S.Ag.,MM dalam sambutannya, Selasa (16/9) saat melepas para atlet menekankan bahwa, keikutsertaan siswa dalam POPDA adalah langkah penting untuk membangun karakter. “Olahraga bukan hanya tentang fisik yang kuat, tetapi juga tentang mental yang tangguh, disiplin, dan kejujuran. Kami berharap anak-anak dapat bertanding dengan semangat sportivitas tinggi serta menjaga nama baik madrasah,” tuturnya dengan penuh bangga. Erwin juga menyampaikan apresiasi dan dukungan penuhnya. Ia menegaskan bahwa POPDA bukan sekadar ajang untuk mencari juara, tetapi juga wadah pengembangan potensi, sportivitas, serta pengalaman berharga bagi para siswa. Guru pembimbing olahraga juga memberikan dukungan penuh, mulai dari sesi latihan intensif, penguatan mental, hingga memberikan motivasi sebelum keberangkatan. Dukungan itu membuat para siswa semakin percaya diri menghadapi ajang kompetisi ini. Sementara itu, para siswa yang berangkat mengikuti POPDA mengaku bangga dan termotivasi karena, dukungan dari pihak madrasah, guru, serta teman-teman membuat mereka semakin bersemangat untuk memberikan penampilan terbaik. Bagi para siswa, kesempatan mengikuti POPDA menjadi pengalaman yang berharga. Salah satu peserta dengan wajah penuh antusias menyatakan bahwa, dirinya siap bertanding dengan maksimal. “Saya ingin memberikan yang terbaik untuk MAN Batubara. Bagi saya, menang atau kalah itu biasa, yang penting bisa berjuang dengan sepenuh hati,” ujarnya. Kebersamaan dan dukungan antar siswa juga menjadi energi tersendiri. Suasana madrasah dipenuhi doa dan semangat dari teman-teman yang ikut mendoakan kesuksesan mereka. Keikutsertaan MAN Batubara dalam POPDA 2025 diharapkan tidak berhenti pada sekadar partisipasi. Lebih dari itu, ini adalah langkah awal untuk melahirkan atlet-atlet berprestasi yang mampu bersaing di tingkat provinsi hingga nasional. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi pengingat bahwa pendidikan di madrasah adalah pendidikan yang menyeluruh, membina akal, hati, sekaligus fisik. Dengan semangat, doa, dan kerja keras, siswa MAN Batubara siap membuktikan bahwa mereka bisa bersinar di lapangan olahraga, sama halnya seperti mereka berprestasi di ruang kelas. POPDA 2025 menjadi panggung untuk menyalurkan bakat, menumbuhkan sportivitas, sekaligus mempererat kebanggaan akan identitas sebagai pelajar madrasah. (MI)
Bukitkan Daya Saing, Siswi MAN Batubara Raih Kemenangan di Try Out UTBK
Batubara ( Humas). Kabar gembira kembali datang dari keluarga besar MAN Batubara. Aqila Afifa, salah satu siswi yang duduk di kelas X (sepuluh) digital berhasil menorehkan prestasi luar biasa dalam ajang Try Out Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tingkat regional yang diadakan oleh Bimbel Pejuang Kampus pada hari Minggu, (31/8) yang lalu. Ajang ini bukanlah lomba biasa, melainkan simulasi akademik bergengsi yang diikuti oleh ratusan siswa SMA/MA sederajat dari tiga kabupaten yaitu Batubara, Asahan, Simalungun, dan 1 Kota Madya yaitu Tanjung Balai. Bersaing dengan peserta dari sekolah-sekolah favorit tentu menjadi tantangan yang tidak mudah. Namun, semangat belajar, doa, serta kerja keras akhirnya berbuah manis. Aqila mampu membuktikan bahwa anak madrasah juga bisa berdiri di barisan terdepan, unggul secara akademik, dan membawa pulang gelar juara. Prestasi ini tidak datang begitu saja. Aqila mengaku sudah menyiapkan diri sejak jauh hari. Mulai dari mengikuti program bimbingan belajar di madrasah, rajin berlatih soal UTBK setiap hari, hingga belajar kelompok bersama teman-teman. “Kami saling mendukung. Kalau ada yang belum paham, kami diskusikan bersama. Guru-guru juga selalu mendampingi dan memberi semangat,” tuturnya dengan penuh rasa syukur. Kepala MAN Batubara Erwin Parlindungan Nst, S.Ag.,MM turut memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Dalam sambutannya saat apel pagi hari ini, Kamis (4/9) di depan seluruh siswa/i juga pendidik dan tendik, beliau menyampaikan bahwa capaian ini bukan hanya milik siswa yang berprestasi, melainkan juga kebanggaan seluruh warga madrasah. “Prestasi ini adalah bukti bahwa anak-anak madrasah bisa bersaing dengan sekolah mana pun. Kami berharap semangat ini terus tumbuh, sehingga lebih banyak lagi siswa MAN Batubara yang sukses masuk ke perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia,” ucapnya dengan penuh harapan. Keberhasilan ini memberikan energi positif bagi seluruh siswa/i MAN Batubara. Banyak yang merasa termotivasi untuk lebih giat belajar, mengingat UTBK sesungguhnya sudah semakin dekat. Try out ini seakan menjadi tolok ukur kesiapan, sekaligus ajang pembuktian bahwa kerja keras pasti mendatangkan hasil. Tidak hanya itu, prestasi ini juga mengharumkan nama MAN Batubara di tingkat regional. Dengan capaian ini, MAN Batubara sekali lagi membuktikan eksistensinya di tengah persaingan dunia pendidikan. Bukan hanya unggul dalam bidang keagamaan, tetapi juga kuat dalam aspek akademik, sehingga mampu berdiri sejajar dengan sekolah favorit lainnya di tingkat regional maupun nasional. (MI)
Wujud Kepedulian Bangsa, MAN Batubara Gelar Doa Bersama Demi Indonesia Damai
Batubara (Humas). Di tengah situasi nasional yang sedang ramai dengan berbagai aksi demonstrasi di sejumlah daerah, Madrasah Aliyah Negeri Batubara menggelar doa bersama pada Rabu pagi (3/9). Kegiatan ini menjadi wujud kepedulian warga madrasah untuk mendoakan bangsa agar tetap aman, damai, dan terhindar dari perpecahan. Doa bersama dilaksanakan di halaman madrasah dengan penuh kekhusyukan. Ratusan siswa, guru, serta tenaga kependidikan mengikuti rangkaian kegiatan yang diawali dengan zikir, sholawat, hingga doa khusus untuk keselamatan bangsa. Suasana hening menyelimuti acara ketika doa dipanjatkan agar Indonesia senantiasa diberi ketenangan di tengah dinamika yang sedang terjadi. Kepala MAN Batubara Erwin Parlindungan Nst, S.Ag.,MM dalam sambutannya menegaskan bahwa, doa bersama ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus tanggung jawab moral warga madrasah terhadap kondisi bangsa saat ini. “Kita menyadari bahwa kondisi Indonesia sedang diuji dengan maraknya aksi demonstrasi di berbagai wilayah. Perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam demokrasi, namun yang terpenting adalah menjaga agar semuanya tetap berlangsung dengan damai, tanpa merusak persatuan. Karena itu, kita mengajak seluruh warga MAN Batubara untuk mendoakan Indonesia agar diberi kedamaian dan persatuan,” ujarnya. Erwin juga menambahkan, generasi muda harus belajar mengambil sikap bijak di tengah situasi seperti ini. “Sebagai siswa madrasah, kalian harus cerdas menyikapi perkembangan bangsa. Jangan mudah terprovokasi, tapi jadilah generasi yang menebarkan semangat damai, persaudaraan, dan persatuan,” tambahnya. Selain doa bersama, kegiatan juga diisi dengan tausiyah singkat yang mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa). Ustad Zainal Arifin yang juga merupakan guru di MAN Batubara menekankan bahwa, bangsa yang besar bukan hanya dibangun dengan kerja keras, tetapi juga dengan kekuatan doa dan rasa persatuan yang kokoh. Para siswa tampak antusias mengikuti acara ini. Mereka berharap doa yang dipanjatkan dapat membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia. “Kami ingin Indonesia tetap damai dan bersatu. Semoga dengan doa bersama ini, masyarakat bisa lebih tenang menghadapi situasi yang ada,” ungkap salah seorang siswa. Dengan doa bersama ini, MAN Batubara berharap dapat menanamkan nilai-nilai cinta tanah air, rasa persaudaraan, serta semangat menjaga perdamaian. Warga madrasah percaya bahwa melalui doa dan kebersamaan, bangsa Indonesia akan mampu melewati berbagai ujian dan tetap berdiri kokoh sebagai negara yang rukun dan berdaulat. (MI)
Rakor PHTC: Kepala MAN Batubara Ikut Bahas Renovasi Pendidikan di Sumut
Batubara (Humas). Dalam upaya meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan, Kepala MAN Batubara Erwin Parlindungan Nst, S.Ag.,MM turut menghadiri Undangan Rapat Koordinasi Pembahasan Rehabilitasi dan Renovasi Madrasah PHTC Provinsi Sumatera Utara yang digelar oleh Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Prasarana Strategis di Hotel Emerald Garden, Kamis (28/8) Rapat koordinasi tersebut menghadirkan berbagai kepala madrasah dari kabupaten/kota se-Sumatera Utara, pejabat Kanwil Kemenag, serta tim teknis terkait. Agenda utama difokuskan pada evaluasi kondisi fisik madrasah, penyusunan skema rehabilitasi, dan strategi renovasi yang tepat sasaran sesuai kebutuhan masing-masing satuan pendidikan. Dari 4.800 madrasah yang ada di Sumatera Utara, hanya 40 madrasah yang punya dapat kesempatan menerima bantuan rehabilitasi dan renovasi, salah satunya adalah MAN Batubara. Dalam pertemuan itu, para kepala madrasah diberikan kesempatan untuk memaparkan kondisi riil sarana pendidikan di lembaga masing-masing. Mulai dari ruang kelas yang sudah tidak layak, laboratorium yang minim fasilitas, hingga kebutuhan pembangunan ruang baru agar kegiatan belajar-mengajar berjalan lebih efektif. Erwin menyampaikan bahwa dukungan program PHTC sangat dinantikan, mengingat banyak madrasah di daerah masih menghadapi keterbatasan fasilitas. “Madrasah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga pusat pembinaan karakter generasi bangsa. Karena itu, perbaikan infrastruktur sangat penting agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman dan penuh semangat,” ungkapnya saat memberi tanggapan dalam rapat. Suasana rapat berjalan aktif dan penuh diskusi konstruktif. Beberapa kepala madrasah mengusulkan adanya prioritas pembangunan ruang kelas baru, sementara yang lain menekankan perbaikan fasilitas sanitasi, perpustakaan, dan laboratorium. Semua masukan tersebut dihimpun untuk dijadikan dasar perencanaan rehabilitasi dan renovasi. Partisipasi aktif kepala madrasah dalam forum ini menjadi bukti keseriusan mereka dalam memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan. Melalui koordinasi ini, diharapkan setiap madrasah mendapatkan porsi rehabilitasi dan renovasi yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Rapat koordinasi tersebut ditutup dengan kesepakatan bersama untuk terus menjalin komunikasi intensif antara madrasah dan pihak Kemenag, sehingga pelaksanaan program rehabilitasi dan renovasi dapat berjalan lancar, transparan, dan tepat guna. (MI) Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Dua Siswi MAN Batubara Kibarkan Semangat di Olimpiade Bahasa Arab Tingkat Provinsi
Batubara (Humas). Suasana penuh semangat tampak dari dua siswi MAN Batubara yang kini tengah berjuang mengikuti Olimpiade Bahasa Arab (OBA) tingkat Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (23/8) di Medan. Ajang ini menjadi salah satu kompetisi bergengsi yang setiap tahunnya dinantikan, khususnya oleh para pelajar madrasah yang memiliki bakat dan minat mendalam dalam bidang bahasa Arab. OBA bukan hanya sekadar perlombaan akademik, melainkan juga wadah untuk menumbuhkan rasa cinta siswa terhadap bahasa Arab sebagai bahasa ilmu pengetahuan, komunikasi, dan peradaban Islam. Para peserta diuji dalam berbagai keterampilan, mulai dari memahami struktur gramatika, menulis teks bahasa Arab dengan baik, hingga menyampaikan gagasan secara lisan dengan percaya diri. Kepala MAN Batubara Erwin Parlindungan Nst, S.Ag.,MM menuturkan bahwa, keberhasilan dua siswi tersebut melaju ke tingkat provinsi adalah hasil dari kerja keras, bimbingan intensif para guru pembimbing, serta dukungan penuh dari keluarga. “Anak-anak ini telah melewati seleksi di tingkat kabupaten, dan hari ini mereka kembali membawa nama baik madrasah di level provinsi. Harapan kami, mereka bisa tampil maksimal dan, insyaallah, melangkah lebih jauh ke tingkat nasional,” ujar Erwin dengan penuh optimis. Tidak hanya menjadi ajang pembuktian kemampuan, OBA juga menghadirkan suasana kompetisi yang sehat dan penuh persaudaraan antar siswa dari berbagai kabupaten/kota. Ratusan peserta turut serta, menampilkan kemampuan terbaik mereka, sehingga lomba berlangsung kompetitif namun tetap menjunjung tinggi sportivitas. Bagi kedua siswi madrasah tersebut, mengikuti OBA adalah pengalaman berharga yang akan menjadi bekal berharga dalam perjalanan akademik mereka. Selain memperluas wawasan dan keterampilan berbahasa Arab, pengalaman ini juga menjadi motivasi besar untuk terus belajar dan berprestasi di masa depan. Madrasah pun berharap, partisipasi aktif siswanya dalam OBA dapat menginspirasi seluruh warga sekolah untuk semakin mencintai bahasa Arab serta menjadikan madrasah sebagai pusat lahirnya generasi unggul yang berkarakter, berakhlak mulia, dan berwawasan global. (MI)
Hamasah Tampil Gemilang, Sabet Juara Harapan I Festival Hadroh Piala Bupati Batu Bara
Suasana penuh semarak mewarnai Festival Hadroh dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-80 sekaligus HUT Partai Amanat Nasional (PAN) ke-27 yang digelar di Indrapura, Kabupaten Batubara, Minggu (24/8). Puluhan grup hadroh dari berbagai sekolah, madrasah, pesantren, hingga komunitas masyarakat ikut ambil bagian dalam ajang bergengsi ini. Dalam kompetisi tersebut, grup hadroh Hamasah (Hadroh MAN Batubara Satu Hati) berhasil meraih juara harapan I, sebuah capaian membanggakan bagi keluarga besar MAN Batubara. Festival yang memperebutkan piala Bupati Batubara dan Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Batubara ini berlangsung meriah. Alunan rebana yang ritmis berpadu dengan lantunan shalawat menggema memenuhi ruangan, menghadirkan suasana religius sekaligus menghibur. Setiap grup menampilkan keunggulan masing-masing dengan formasi, vokal, dan irama khas yang membuat para juri harus bekerja ekstra dalam menentukan pemenang. Kepala MAN Batubara Erwin Parlindungan Nst, S.Ag.,MM menyampaikan apresiasinya atas capaian grup hadroh binaan madrasah. “Kami sangat bangga dengan prestasi ini. Juara harapan I adalah bukti bahwa anak-anak kita mampu bersaing dengan baik, meskipun peserta yang tampil semuanya luar biasa. Prestasi ini tentu menjadi motivasi untuk terus berlatih dan melahirkan karya yang lebih baik di masa depan,” ujarnya dengan penuh syukur. Senada dengan itu, pembina Hamasah Ahmad Soleh menuturkan bahwa, perjuangan para siswa tidaklah mudah. Latihan dilakukan dengan penuh kedisiplinan meski di tengah padatnya kegiatan sekolah. “Yang terpenting bagi kami bukan hanya sekadar gelar juara, tetapi bagaimana anak-anak bisa menjadikan hadroh sebagai media dakwah dan syiar Islam. Dengan seni islami ini, kita berharap generasi muda tetap dekat dengan nilai-nilai agama sekaligus mampu berprestasi,” jelasnya. Salah satu panitia lomba juga mengapresiasi keikutsertaan Hamasah. “Kami melihat semangat yang luar biasa dari grup MAN Batubara. Penampilan mereka penuh energi dan kekompakan. Prestasi ini patut diapresiasi, karena seni hadroh adalah warisan budaya islami yang perlu terus dikembangkan,” ungkapnya. Tak hanya itu, kebahagiaan juga tampak dari wajah para anggota Hamasah. Mereka merasa bangga bisa tampil di ajang sebesar ini dan membawa pulang penghargaan. “Kami bersyukur dan senang sekali. Semoga di tahun-tahun mendatang Hamasah bisa meraih juara yang lebih tinggi lagi,” ucap salah seorang personel usai menerima piala. Dengan prestasi ini, Hamasah kembali mengharumkan nama MAN Batubara di tingkat kabupaten. Kemenangan tersebut menjadi bukti bahwa madrasah tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga aktif melestarikan seni budaya islami melalui musik hadroh. (MI)
Cahaya Ilmu dari Madrasah: Siswa Hebat MAN Batubara Berlaga di OSN Tingkat Provinsi
Batubara (Humas). Di balik seragam rapi dan suasana religius MAN Batubara, dua siswa tengah bersiap menorehkan sejarah. Mereka bukan hanya pelajar biasa, tetapi calon-calon ilmuwan muda yang akan mewakili madrasahnya dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat provinsi tahun 2025, Kamis (21/8). Di tengah hiruk pikuk persiapan ujian dan kegiatan rutin madrasah, keduanya sibuk dengan sesuatu yang lebih besar, mewakili sekolah mereka dalam ajang OSN tingkat provinsi. Ali Hakim Hasibuan dan Zaskya Al Khumaira, siswa kelas XI yang dikenal rendah hati dan rajin, bukan hanya menjadi kebanggaan teman-teman sekelasnya. Kini, mereka juga menjadi wajah madrasah dalam lomba akademik paling bergengsi di Indonesia.Kimia dan Geografi mungkin terdengar seperti mata pelajaran biasa bagi sebagian siswa. Namun bagi mereka berdua, masing-masing punya arti yang dalam. Ali menyukai Kimia karena ketertarikannya pada reaksi dan eksperimen. Sedangkan Zaskya Al Khumaira mengaku jatuh cinta pada Geografi karena ia menggemari peta dan fenomena alam, keduanya telah melewati seleksi ketat di tingkat kabupaten. Kini, mereka melangkah lebih jauh, membawa harapan besar dari guru, orang tua, dan teman-temannya. Perjalanan mereka tidak mudah. Seleksi OSN tingkat kabupaten telah mereka lewati dengan perjuangan dan belajar keras. Di saat teman-teman lain pulang, mereka memilih tinggal lebih lama di madrasah, berdiskusi dengan guru pembimbing, menyelami materi tingkat lanjut, dan berlatih soal-soal yang menantang. Tantangan tidak sedikit, mulai dari materi yang kompleks hingga manajemen waktu antara pelajaran reguler dan persiapan OSN. Namun, semangat mereka tak pernah surut. Guru pembimbing mereka, Erwinsyah guru Kimia dan Suprianto guru Geografi menyebut semangat keduanya sebagai sesuatu yang langka. “Mereka bukan hanya pintar, tapi juga punya kemauan kuat dan rasa ingin tahu yang tinggi. Itu modal utama di OSN,” ujar Suprianto. Dukungan penuh juga datang dari Kepala MAN Batubara Erwin Parlindungan Nst, S.Ag.,MM. Menurutnya, keberhasilan anak didiknya melaju ke tingkat provinsi membuktikan bahwa madrasah mampu mencetak siswa-siswa unggul di bidang sains. “Kami ingin membuktikan bahwa madrasah bukan hanya kuat di nilai-nilai agama, tapi juga di bidang akademik umum,” tegasnya. OSN tingkat provinsi akan mempertemukan para siswa terbaik dari seluruh kabupaten dan kota. Persaingan tentu tidak mudah, namun semangat mereka tidak surut. Mereka tidak hanya membawa nama pribadi, tapi juga harapan besar dari keluarga, madrasah, dan teman-teman yang setiap hari menyemangati mereka. OSN tingkat provinsi adalah pintu gerbang menuju tingkat nasional. Meski persaingan ketat, Ali dan Zaskya siap memberikan yang terbaik. Bagi mereka, ini lebih dari sekadar lomba, ini adalah perjalanan menantang diri, memperluas wawasan, dan membuktikan kemampuan sebagai generasi muda madrasah yang unggul. (MI)
Kepala MAN Batubara Beri Apresiasi Anggota Paskibra, Simbol Disiplin dan Prestasi
Batubara (Humas). Suasana penuh kebanggaan terasa di Madrasah Aliyah Negeri Batubara ketika Kepala Madrasah memberikan apresiasi khusus kepada para siswa/i yang berhasil menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kabupaten pada peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia tahun ini, Kamis (21/8) Mereka yang terpilih bukan hanya mewakili madrasah, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan madrasah di tengah masyarakat. Pasalnya, proses seleksi Paskibra dikenal cukup ketat, membutuhkan fisik yang prima, mental yang tangguh, serta kedisiplinan tinggi. Fakta bahwa beberapa siswa madrasah berhasil lolos seleksi hingga dipercaya mengibarkan Sang Saka Merah Putih di momen bersejarah merupakan prestasi tersendiri. Dalam bincangnya, Kepala MAN Batubara Erwin Parlindungan Nst, S.Ag.,MM menyampaikan bahwa prestasi ini harus menjadi inspirasi bagi seluruh siswa.“Menjadi anggota Paskibra bukan hanya sebuah kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab besar. Kalian sudah menunjukkan kedisiplinan, keteguhan, dan rasa cinta tanah air yang luar biasa. Saya selaku pimpinan di MAN Batubara ini sangat bangga dan mengapresiasi dedikasi kalian,” ujarnya dengan penuh haru. Erwin juga menambahkan bahwa pengalaman sebagai anggota Paskibra tidak hanya sebatas menjalankan tugas pengibaran bendera. Lebih dari itu, Paskibra adalah wadah pembinaan karakter yang melatih mental, membentuk jiwa kepemimpinan, membiasakan kerjasama tim, serta menanamkan rasa hormat terhadap perjuangan para pahlawan bangsa.“Semoga pengalaman ini tidak berhenti di sini, tetapi menjadi bekal berharga untuk masa depan kalian. Kita butuh generasi muda yang disiplin, berintegritas, dan memiliki semangat nasionalisme,” lanjutnya. Ucapan selamat dan apresiasi dari Kepala MAN Batubara disambut hangat oleh para siswa anggota Paskibra. Mereka pun tak dapat menyembunyikan rasa syukur atas kesempatan yang telah diberikan. Salah seorang anggota Paskibra Fahri, mengungkapkan perasaan bangganya.“Ini pengalaman yang sangat berkesan. Awalnya memang berat karena latihan sangat disiplin, tapi ketika bendera Merah Putih berkibar, semua lelah terbayar. Kami berterima kasih atas doa dan dukungan madrasah yang selalu memberi semangat,” tuturnya. Tak hanya itu, apresiasi juga datang dari teman-teman seangkatan yang merasa bangga melihat rekan mereka tampil di panggung kehormatan. Kehadiran siswa MAN Batubara sebagai bagian dari Paskibra dianggap sebagai bukti nyata bahwa madrasah mampu mencetak generasi unggul, bukan hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam bidang non-akademik dan pembentukan karakter. Kepala Madrasah menutup apresiasinya dengan harapan agar capaian ini bisa menjadi motivasi bagi siswa lainnya. “Madrasah akan terus mendorong dan mendukung siswa untuk berprestasi di berbagai bidang. Kita ingin melahirkan generasi madrasah yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan siap berkontribusi bagi bangsa dan negara,” tegasnya. Apresiasi ini menjadi penegas bahwa madrasah memiliki peran besar dalam membentuk generasi yang unggul, disiplin, serta cinta tanah air. Paskibra hanyalah salah satu contoh nyata, bahwa siswa madrasah mampu bersaing dan berkiprah dalam panggung kehormatan nasional. (MI)
Kunjungi MAN Batubara, Dinkes Kabupaten Batubara Lakukan Cek Kesehatan Gratis Untuk Siswa
Batubara (Humas). Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap generasi muda dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi siswa madrasah. Kegiatan yang digelar pada Kamis (21/8) ini berlangsung di aula madrasah dan diikuti dengan antusias oleh ratusan siswa dari berbagai tingkatan kelas. Sejak pagi, para siswa sudah berbaris rapi menunggu giliran untuk diperiksa. Tim medis dari Dinkes Kabupaten hadir dengan perlengkapan kesehatan, mulai dari alat ukur tinggi dan berat badan, tensimeter, hingga peralatan untuk pemeriksaan gigi dan mata. Tidak hanya itu, pemeriksaan anemia sederhana juga dilakukan untuk mendeteksi dini potensi kekurangan zat besi yang kerap dialami remaja. Kepala Madrasah Erwin Parlindungan Nst, S.Ag.,MM dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas inisiatif dan kunjungan Dinkes. “Kami menyambut baik program ini karena kesehatan peserta didik merupakan faktor utama penunjang prestasi belajar. Dengan adanya pemeriksaan rutin seperti ini, sekolah terbantu dalam mendeteksi sejak dini masalah kesehatan siswa,” ungkapnya. Pihak Dinkes melalui salah satu petugas kesehatan menjelaskan bahwa, kegiatan ini merupakan bagian dari program pelayanan kesehatan anak usia sekolah. “Kami ingin memastikan anak-anak madrasah tumbuh sehat, terbebas dari penyakit menular, dan memiliki pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Pemeriksaan ini juga sekaligus menjadi edukasi agar mereka lebih peduli pada tubuhnya sendiri,” ujarnya. Tidak hanya pemeriksaan, siswa juga mendapatkan penyuluhan singkat mengenai pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang, serta bahaya kebiasaan buruk seperti merokok. Materi tentang pencegahan stunting serta pentingnya rutin berolahraga pun menjadi topik yang menarik perhatian para siswa. Salah satu siswi kelas X Wildan, mengaku senang bisa ikut dalam pemeriksaan ini. “Biasanya kami jarang sempat periksa kesehatan ke puskesmas karena kesibukan sekolah. Dengan adanya pemeriksaan gratis di madrasah, kami jadi tahu kondisi kesehatan kami sendiri,” katanya sambil tersenyum. Suasana pemeriksaan berjalan lancar dan penuh keakraban. Para siswa tampak antusias mengikuti arahan tenaga medis. Bahkan, beberapa siswa mencatat materi penyuluhan yang disampaikan untuk dibagikan kepada teman dan keluarga di rumah. Dengan adanya kegiatan ini, madrasah berharap para siswa tidak hanya memperoleh manfaat berupa pemeriksaan kesehatan, tetapi juga mampu mengamalkan ilmu tentang pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dinkes Kabupaten pun berkomitmen menjadikan kegiatan serupa sebagai agenda berkelanjutan di berbagai sekolah dan madrasah. “Harapan kami, generasi muda Batubara tumbuh sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. Kesehatan yang baik adalah modal utama bagi mereka untuk meraih cita-cita,” tutup Kepala MAN Batubara. (MI)